BAB VI
URBAN DESIGN GUIDELINES (UDGL)
No.
|
Komponen Penataan
|
UDGL
|
Ilustrasi Gambar (3D)
| |
Prescriptive
|
Performance
| |||
A. Struktur Peruntukan Kawasan
| ||||
1
|
Peruntukan Kawasan
|
Zona 1 : Konservasi
|
Aktivitas yang ada di dalamnya berupa kegiatan edukasi. Peruntukan ruang yang ada di dalamnya terdiri dari pusat penelitian mangrove dan perpustakaan dan pembibitan mangrove
|
|
2
|
Zona 2 : Pariwisata
|
Zona pariwisata mencakup pernginapan (resort kecil, resort sedang dan resort besar), pembuatan batik mangrove berupa rumah batik mangrove, dan kegiatan perairan yang di dalamnya terdapat pemancingan serta pemberdayaan ikan dan udang. Disediakan pula fasilitas umum sepanjang berwisata dalam kawasan hutan mangrove
|
| |
3
|
Zona 3 : Perdagangan dan Jasa
|
Aktivitas perdagangan dan jasa dalam perancangan kawasan berupa kegiatan jual-beli yang di dalamnya terdapat ocean front resto, kedai makan dan toko souvenir. Letak kedai souvenir berada
|
| |
4
|
Zona 4 : Welcoming Area
|
Zona ini berada di jalur masuk kawasan, berupa area masuk yang telah disediakan pelayanan umum berupa information center, ticketing, keamanan, parkir area dan lainnya
|
| |
Zona Kawasan
| ||||
1
|
Zona Konservasi
|
· Merupakan zona yang merupakan fungsi utama di lokasi perancangan.
|
· Konservasi dalam kawasan perancangan berupa pusat penelitian mangrove dan perpustakaan dan pembibitan mangrove
|
|
· Didukung dengan keberadaan hutan mangrove yang mendominasi kawasan perancangan
|
· Pusat penelitian mangrove dan perpustakan berupa galeri yang difasilitasi dengan beragam bentuk pembelajaran mengenai magrove
|
| ||
· Pengunjung kawasan wisata mengrove merupakan penduduk umum yang ingin berkunjung, baik itu Kelurahan Mangunharjo, sekitarnya bahkan mancanegara
|
· Pembibitan mangrove dilakukan secara outdoor, sehingga langsung dipraktekkan pada mangrove yang disediakan
|
| ||
2
|
Pariwisata
|
· Zona pariwisata merupakan salah satu aktivitas penunjang dalam kawasan perancangan
|
· Resort kecil direncanakan dibangun 100, resort sedang 50 dan resort besar 25 dengan bentuk rumah panggung
|
|
· Zona ini memanfaatkan hutan mangrove dan pantai sebagai view dalam kawasan yang memang berada di daerah pesisir Kecamatan Tugu, Semarang
|
· Kegiatan pembuatan batik mangrove diwadahi dalam rumah batik mangrove yang akan dibangun sebanyak 1 unit di atas lahan 200 m2
|
| ||
· Zona ini menyediakan wisata membatik dengan memanfaatkan mangrove sebagai bahan baku pewarnaannya melalui pengelolaan khusus, sehingga limbah yang dibuang melalui IPAL tidak merusak lingkungan
|
· Tempat pemancingan ikan dan udang dibangun sebanyak 1 unit di atas lahan 50 m2 yang diletakkan di sebelah ----- kawasan perancangan
|
| ||
3
|
Perdagangan dan Jasa
|
· Merupakan zona yang di dalamnya terwadahi aktivitas penunjang
|
· Perdagangan dan jasa untukocean front resto ditempatkan dekat dengan pinggir pantai
|
|
· Zona ini dirancang dengan memanfaatkan keberadaan hutan mangrove sebagai objek wisata yang mendatangkan para pengunjung (pembeli)
|
· Perdagangan dan jasa untuk kedai makan menyebar di jalur wisata hutan mangrove
| |||
· Para penjual yang ada dalam kawasan merupakan masyarakat Kelurahan Mangunharjo
|
· Perdagangan dan jasa untuk toko souvenir akan ditempatkan dekat dengan rumah batik mangrove
|
| ||
4
|
Welcoming area
|
· Merupakan zona yang berada di jalur masuk kawasan
|
· Pada zona ini disediakan fasilitas pelayanan umum berupa information center guna memberikan gambaran umum tentang kawasan wisata
|
|
· Zona ini dirancang dengan memanfaatkan jalur masuk yang telah ada pada kondisi eksisting dengan perbaikan kondisi jalan
|
Tersedia parkir kendaraan dan ticketing
|
| ||
B. Intensitas Penggunaan Lahan
| ||||
1
|
Pengaturan Pola Bangunan
|
Perancangan kawasan mengikuti pola jalan, dengan fasilitas yang menyebar di dalam kawasan
|
1. Pola bangunan resort linear, mengikuti jalan
| |
2. Pola bangunan perdagangan dan jasa, fasilitas umum, peribadatan, keamanan dan persampahan menyebar di dalam kawasan
| ||||
2
|
KDB
|
Berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang, KDB dalam kawasan perancangan sebesar 88,8% atau sebesar 90%
|
1. Pada perancangan untuk bangunan resort serta perdagangan dan jasa memiliki ketinggian 1-2 lantai
|
|
2. Pada perancangan untuk bangunan fasilitas umum lainnya memiliki ketinggian bangunan 1 lantai
|
| |||
3
|
GSB
|
Perancangan kawasan memiliki GSB di jalur non motorized sebesar 2,29 m dan jalur motorized 8,74 m
|
1. GSB aktivitas penginapan (resort) dan fasilitas pendukungnya di jalan untuk jalur motorized
| |
2. GSB aktivitas konservasi di jalan untuk jalur non motorized
| ||||
C. Tata Bangunan
| ||||
1
|
Pengaturan Blok Lingkungan
|
Bentuk & Ukuran Blok:Bentuk blok menyesuaikan dengan zonasi antar zona resort dan ukuran blok menyesuaikan jumlah resort dengan masing - masing luas per jenis resort. Konfigurasi blok: blok berkonfigurasi sesuai dengan jenis masing - masing resort. Ruang terbuka: mangrove sebagai identitas kawasan.
|
Bentuk blok tergantung dengan ruang yang ada serta aglomerasi yang terjadi. Sedangkan tanaman mangrove membentuk suatu aglomerasi yang masif.
|
|
2
|
Pengaturan Kavling
|
Bentuk & Ukuran Kavling: Pengelompokan Kavling: masing - masing kavling bangunan memiliki jarak tertentu dengan bangunan lainnya dengan konfigurasi sesuai zonasi. Tata hijau kavling seluruhnya memiliki unsur mangrove di dalamnya
|
Perbandingan antara massa bangunan dan ruang hijau adalah bebas tergantung persebaran pertumbuhan mangrove. Pemisahan antar kaving dibatasi oleh tanaman mangrove dan jarak antar bangunan disesuaikan peruntukkannya.
|
|
3
|
Pengaturan Bangunan
|
Konfigurasi Bangunan: Antar bangunan memiliki jarak terutama untuk resort. Orientasi Bangunan: Dilihat dari arah angin dan lintasan matahari pada wilayah studi Perancangan Kota, arah bangunan ideal menghadap ke Timur Laut maupun Barat Daya. Ekspresi Bangunan: merupakan bangunan panggung (melayang di atas air) sehingga bangunannya semi-permanen
|
Tidak ada bangunan yang membentuk suatu konfigurasi dengan orientasi bangunan mengikuti jalan namun tetap menghadap antara timur laut atau barat daya juga terdapat perpaduan bangunan gaya natural dan modern.
|
|
4
|
Pengaturan Ketinggian dan Elevasi Lantai Bangunan
|
Ketinggian bangunan: perhitungan menurut elevasi lantai bangunan yang mencapai enam lantai sehingga tinggi maksimal 24 meter
|
Ketinggian bangunan maksimal adalah 12 meter dengan maksimal elevasi lantai bangunan hanya dua lantai karena bangunan merupakan semi-permanen
|
|
D. Sistem sirkulai dan Jalur Penghubung
| ||||
1
|
Pola Jalan
|
Jalan di sepanjang lokasi perancangan dibuat jalan perkerasan dengan bentuk panggung, lebar 3 meter
|
Jalan disepanjang lokasi perancangan diaspal dengan tujuan agar pengunjung dapat melewati jalan disepanjang lokasi perancangan dengan mudah
|
|
Tinggi jalan panggung 1 meter
| ||||
Mangrove trail dibuat dalam bentuk jalan kayu
|
Kayu yang digunakan adalah kayu ulin yang berwarna gelap dan tahan terhadap air laut
| |||
2
|
Sirkulasi
| |||
Jalan Sepeda
|
jalan sepeda dibuat 2 jalur dengan lebar 3 meter, jalur keluar dan jalur masuk lokasi perancangan
|
Jalur sepeda diberi warna Abu – abu
| ||
Pedestrian Ways
|
Jalur pedestrian ways diberi sempadan jalan
|
Jalur pedestrian ways diberi vegetasi di pinggir-pinggir jalannya
| ||
Jalur pedestrian ways dibuat 2 jalur dengan lebar 1,5 meter dengan tujuan agar pejalan kaki yang akan masuk maupun keluar lokasi perancangan tidak bertabrakan
| ||||
Jalan Motorized
|
Jalan motorized dibuat jalan perkerasan dengan lebar 4 meter, 2 jalur
|
jalan motorized diaspal karena dilewati oleh golf car untuk mengangkut pengunjung beserta barang-barangnya
| ||
3
|
Parkir
|
Tempat parkir berupa on street untuk sepedadan off street (gedung parkir 2 lantai) untuk kendaraan roda 2 (motor) dan roda 4 (mobil &golf car)
|
Konsep parkir untuk sepeda berupa bycle parking area, sedangkan untuk konsep parkir untuk mobil atau motor pengunjung adalah parkir vertikal
|
|
E. Open Public Space
| ||||
1
|
Open Space
|
Penciptaan integrasi sosial secara keruangan bagi semua pengguna (termasuk penyandang cacat dan lanjut usia) pada berbagai ruang terbuka kawasan yang ada
|
Perancangan lingkungan yang memenuhi kriteria
kenyamanan bagi pemakai, ke lancaran sirkulasi udara, pancaran sinar matahari, ti ngkat kebisingan, dan aspek klimatologi lainnya. |
|
2
|
Public Space
|
Penciptaan ruang publik yang dapat diakses secara terbuka (sebesar-besarnya) oleh publik sehingga dapat memperkaya karakter dan integrasi sosial para pemakai ruang kota.
|
Penyediaan elemen pendukung kegiatan seperti
street furniture (kios, tempat duduk, lampu, material perkerasan elemen, dan lain-lain). |
|
F. Tata Hijau
| ||||
1
|
Vegetasi
|
Konservasi Mangrove sebagai fungsi utama kawasan
|
Mangrove dan dilengkapi dengan taman taman bunga
|
|
G. Prasarana dan Utilitas
| ||||
1
|
Lampu
|
Disediakan lampu penerangan jalan disepanjang jalan utama dan jalan lingkungan (penghubung antara resort besar , sedang dan kecil)
|
Lampu penerangan dua arah diletakkan di sepanjang sebelah sungai dengan ketinggian lampu penerangan 3.5 meter. Jarak setiap lampu adalah 10 meter.
|
|
Lampu penerangan pedestrian setinggi 2 meter dengan jarak lampu 5 meter
| ||||
2
|
Signage
|
Pemberian penanda berupa sebagai informasi penunjuk arah kawasan pariwisata
|
Papan informasi diletakkan didekat pintu masuk kawasan
|
|
3
|
gazebo
|
Penyediaan gazebo pada public space
|
Gazebo diletakkan disepanjang jalur yang bersebelahan dengan sungai
| |
4
|
Tempat sampah
|
Penyediaan tempat pembuangan sampah berupa tempat sampah organik dan non organik
|
Jarak antara tempat sampah yaitu sejauh
| |
5
|
Listrik
|
Jalan didalam kawasan perancangan memiiliki tipikal tiang lampu lengan ganda, sisi kanan-kiri diisi oleh pepohonan
|
Desain lampu tiang berupa lampu tiang yang klasik untuk memperindah estetika jalan
| |
Jalur untuk jaringan listrik dibuat lebih tinggi daripada jalan
| ||||
Jaringan listrik mengikuti pola jalan
| ||||
6
|
Air Bersih
|
Jaringan mengikuti pola jaringan drainase
|
Pemisahan dengan cara pemberian sekat beton
| |
Keberadaannya terpisah dari jaringan drainase
| ||||
7
|
Drainase
|
Jaringan drainase selebar 3 m terdapat di kanan-kiri jalan motorize
|
Konsep jaringan drainase terbuka dengan menggunakan besi dan jarak antar lubang adalah 5 meter dengan panjang lubang 3 meter
|
|
Jaringan drainase mengikuti pola jalan
| ||||
Jaringan drainase merupakan drainase terbuka
| ||||



































Tidak ada komentar:
Posting Komentar