Senin, 28 Desember 2015

BAB VI

URBAN DESIGN GUIDELINES (UDGL)



No.
Komponen Penataan
UDGL
Ilustrasi Gambar (3D)
Prescriptive
Performance
A. Struktur Peruntukan Kawasan
1
Peruntukan Kawasan
Zona 1 : Konservasi
Aktivitas yang ada di dalamnya berupa kegiatan edukasi. Peruntukan ruang yang ada di dalamnya terdiri dari pusat   penelitian mangrove dan perpustakaan dan pembibitan mangrove

2
Zona 2 : Pariwisata
Zona pariwisata mencakup pernginapan (resort kecil, resort sedang dan resort besar), pembuatan batik mangrove berupa rumah batik mangrove, dan kegiatan perairan yang di dalamnya terdapat pemancingan serta pemberdayaan ikan dan udang. Disediakan pula fasilitas umum sepanjang berwisata dalam kawasan hutan mangrove
3
Zona 3 : Perdagangan dan Jasa
Aktivitas perdagangan dan jasa dalam perancangan kawasan berupa kegiatan jual-beli yang di dalamnya terdapat ocean front resto, kedai makan dan toko souvenir. Letak kedai souvenir berada

4
Zona 4 : Welcoming Area
Zona ini berada di jalur masuk kawasan, berupa area masuk yang telah disediakan pelayanan umum berupa information centerticketing, keamanan, parkir area dan lainnya

Zona Kawasan
1
Zona Konservasi
·   Merupakan zona yang merupakan fungsi utama di lokasi perancangan.
·   Konservasi dalam kawasan perancangan berupa pusat penelitian mangrove dan perpustakaan dan pembibitan mangrove

·   Didukung dengan keberadaan hutan mangrove yang mendominasi kawasan perancangan
·   Pusat penelitian mangrove dan perpustakan berupa galeri yang difasilitasi dengan beragam bentuk pembelajaran mengenai magrove

·   Pengunjung kawasan wisata mengrove merupakan penduduk umum yang ingin berkunjung, baik itu Kelurahan Mangunharjo, sekitarnya bahkan mancanegara
·   Pembibitan mangrove dilakukan secara outdoor, sehingga langsung dipraktekkan pada mangrove yang disediakan

2
Pariwisata
·    Zona pariwisata merupakan salah satu aktivitas penunjang dalam kawasan perancangan
·   Resort kecil direncanakan dibangun 100, resort sedang 50 dan resort besar 25 dengan bentuk rumah panggung

·    Zona ini memanfaatkan hutan mangrove dan pantai sebagai view dalam kawasan yang memang berada di daerah pesisir Kecamatan Tugu, Semarang
·   Kegiatan pembuatan batik mangrove diwadahi dalam rumah batik mangrove yang akan dibangun sebanyak 1 unit di atas lahan 200 m2

·    Zona ini menyediakan wisata membatik dengan memanfaatkan mangrove sebagai bahan baku pewarnaannya melalui pengelolaan khusus, sehingga limbah yang dibuang melalui IPAL tidak merusak lingkungan
·   Tempat pemancingan ikan dan udang dibangun sebanyak 1 unit di atas lahan 50 m2 yang diletakkan di sebelah ----- kawasan perancangan

3
Perdagangan dan Jasa
·   Merupakan zona yang di dalamnya terwadahi aktivitas penunjang
·   Perdagangan dan jasa untukocean front resto ditempatkan dekat dengan pinggir pantai

·   Zona ini dirancang dengan memanfaatkan keberadaan hutan mangrove sebagai objek wisata yang mendatangkan   para pengunjung (pembeli)
·    Perdagangan dan jasa untuk kedai makan menyebar di jalur wisata hutan mangrove


·   Para penjual yang ada dalam kawasan merupakan masyarakat Kelurahan Mangunharjo
·    Perdagangan dan jasa untuk toko souvenir akan ditempatkan dekat dengan rumah batik mangrove

4
Welcoming area
·   Merupakan zona yang berada di jalur masuk kawasan
·   Pada zona ini disediakan fasilitas pelayanan umum berupa information center guna memberikan gambaran umum tentang kawasan wisata

·   Zona ini dirancang dengan memanfaatkan jalur masuk yang telah ada pada kondisi eksisting dengan perbaikan kondisi jalan
Tersedia parkir kendaraan dan ticketing

B. Intensitas Penggunaan Lahan
1
Pengaturan Pola Bangunan
Perancangan kawasan mengikuti pola jalan, dengan fasilitas yang menyebar di dalam kawasan
1. Pola bangunan resort linear, mengikuti jalan


2. Pola bangunan perdagangan dan jasa, fasilitas umum, peribadatan, keamanan dan persampahan menyebar di dalam kawasan

2
KDB
Berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang, KDB dalam kawasan perancangan sebesar 88,8% atau sebesar 90%
1. Pada perancangan untuk bangunan resort serta perdagangan dan jasa memiliki ketinggian 1-2 lantai

2. Pada perancangan untuk bangunan fasilitas umum lainnya memiliki ketinggian bangunan 1 lantai

3
GSB
Perancangan kawasan memiliki GSB di jalur non motorized sebesar 2,29 m dan jalur motorized 8,74 m
1. GSB aktivitas penginapan (resort) dan fasilitas pendukungnya di jalan untuk jalur motorized

2. GSB aktivitas konservasi di jalan untuk jalur non motorized

C. Tata Bangunan
1
Pengaturan Blok Lingkungan
Bentuk & Ukuran Blok:Bentuk blok menyesuaikan dengan zonasi antar zona resort dan ukuran blok menyesuaikan jumlah resort dengan masing - masing luas per jenis resort. Konfigurasi blok: blok berkonfigurasi sesuai dengan jenis masing - masing resort. Ruang terbuka: mangrove sebagai identitas kawasan.
Bentuk blok tergantung dengan ruang yang ada serta aglomerasi yang terjadi. Sedangkan tanaman mangrove membentuk suatu aglomerasi yang masif.

2
Pengaturan Kavling
Bentuk & Ukuran Kavling: Pengelompokan Kavling: masing - masing kavling bangunan memiliki jarak tertentu dengan bangunan lainnya dengan konfigurasi sesuai zonasi. Tata hijau kavling seluruhnya memiliki unsur mangrove di dalamnya
Perbandingan antara massa bangunan dan ruang hijau adalah bebas tergantung persebaran pertumbuhan mangrove. Pemisahan antar kaving dibatasi oleh tanaman mangrove dan jarak antar bangunan disesuaikan peruntukkannya.

3
Pengaturan Bangunan
Konfigurasi Bangunan: Antar bangunan memiliki jarak terutama untuk resort.                                      Orientasi Bangunan: Dilihat dari arah angin dan lintasan matahari pada wilayah studi Perancangan Kota, arah bangunan ideal menghadap ke Timur Laut maupun Barat Daya.                                Ekspresi Bangunan: merupakan bangunan panggung (melayang di atas air) sehingga bangunannya semi-permanen
Tidak ada bangunan yang membentuk suatu konfigurasi dengan orientasi bangunan mengikuti jalan namun tetap menghadap antara timur laut atau barat daya juga terdapat perpaduan bangunan gaya natural dan modern.

4
Pengaturan Ketinggian dan Elevasi Lantai Bangunan
Ketinggian bangunan: perhitungan menurut elevasi lantai bangunan yang mencapai enam lantai sehingga tinggi maksimal 24 meter
Ketinggian bangunan maksimal adalah 12 meter dengan maksimal elevasi lantai bangunan hanya dua lantai karena bangunan merupakan semi-permanen

D. Sistem sirkulai dan Jalur Penghubung
1
Pola Jalan
Jalan di sepanjang lokasi perancangan dibuat jalan perkerasan dengan bentuk panggung, lebar 3 meter
Jalan disepanjang lokasi perancangan diaspal dengan tujuan agar pengunjung  dapat melewati jalan disepanjang lokasi perancangan dengan mudah
Tinggi jalan panggung 1 meter
Mangrove trail dibuat dalam bentuk jalan kayu
Kayu yang digunakan adalah kayu ulin yang berwarna gelap dan tahan terhadap air laut
2
Sirkulasi

Jalan Sepeda
jalan sepeda dibuat 2 jalur dengan lebar 3 meter, jalur keluar dan jalur masuk lokasi perancangan
Jalur sepeda diberi warna Abu – abu



Pedestrian Ways
Jalur pedestrian ways diberi sempadan jalan
Jalur pedestrian ways diberi vegetasi di pinggir-pinggir jalannya





Jalur pedestrian ways dibuat 2 jalur dengan lebar 1,5 meter dengan tujuan agar pejalan kaki yang akan masuk maupun keluar lokasi perancangan tidak bertabrakan


Jalan Motorized
Jalan motorized dibuat jalan perkerasan dengan lebar 4 meter, 2 jalur
jalan motorized diaspal karena dilewati oleh golf car untuk mengangkut pengunjung beserta barang-barangnya


3
Parkir
Tempat parkir berupa on street untuk sepedadan off street (gedung parkir 2 lantai) untuk kendaraan roda 2 (motor) dan roda 4 (mobil &golf car)
Konsep parkir untuk sepeda berupa bycle parking area, sedangkan untuk konsep parkir untuk mobil atau motor pengunjung adalah parkir vertikal

E. Open Public Space
1
Open Space
Penciptaan integrasi sosial secara keruangan bagi semua pengguna (termasuk penyandang cacat dan lanjut usia) pada berbagai ruang terbuka kawasan yang ada
Perancangan lingkungan yang memenuhi kriteria
kenyamanan bagi pemakai, ke
lancaran sirkulasi udara,
pancaran sinar matahari, ti
ngkat kebisingan, dan aspek
klimatologi lainnya.

2
Public Space
Penciptaan ruang publik yang dapat diakses secara terbuka (sebesar-besarnya) oleh publik sehingga dapat memperkaya karakter dan integrasi sosial para pemakai ruang kota.
Penyediaan elemen pendukung kegiatan seperti
street
furniture
(kios, tempat duduk, lampu, material
perkerasan elemen, dan lain-lain).

F. Tata Hijau
1
Vegetasi
Konservasi Mangrove sebagai fungsi utama kawasan
Mangrove dan dilengkapi dengan taman taman bunga 

G. Prasarana dan Utilitas
1
Lampu
Disediakan lampu penerangan jalan disepanjang jalan utama dan jalan lingkungan (penghubung antara resort besar , sedang dan kecil)
Lampu penerangan dua arah diletakkan di sepanjang sebelah sungai dengan ketinggian lampu penerangan 3.5 meter. Jarak setiap lampu adalah 10 meter.


Lampu penerangan pedestrian setinggi 2 meter dengan jarak lampu 5 meter
2
Signage
Pemberian penanda berupa sebagai informasi penunjuk arah kawasan pariwisata
Papan informasi diletakkan didekat pintu masuk kawasan

3
gazebo
Penyediaan gazebo pada public space
Gazebo diletakkan disepanjang jalur yang bersebelahan dengan sungai 

4
Tempat sampah
Penyediaan tempat pembuangan sampah berupa tempat sampah organik dan non organik
Jarak antara tempat sampah yaitu sejauh

5
Listrik
Jalan didalam kawasan perancangan memiiliki tipikal tiang lampu lengan ganda, sisi kanan-kiri diisi oleh pepohonan
Desain lampu tiang berupa lampu tiang yang klasik untuk memperindah estetika jalan



Jalur untuk jaringan listrik dibuat lebih tinggi daripada jalan
Jaringan listrik mengikuti pola jalan
6
Air Bersih
Jaringan mengikuti pola jaringan drainase
Pemisahan dengan cara pemberian sekat beton


Keberadaannya terpisah dari jaringan drainase
7
Drainase
Jaringan drainase selebar 3 m terdapat di kanan-kiri jalan motorize
Konsep jaringan drainase terbuka dengan menggunakan besi dan jarak antar lubang adalah 5 meter dengan panjang lubang 3 meter

Jaringan drainase mengikuti pola jalan
Jaringan drainase merupakan drainase terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar